SEPUTAR WILAYAH / LINGKUNGAN

Sehati Seirama Hadapi Corona

Sepakat untuk sehati seirama menghadapi corona lewat kegiatan positif dan menghasilkan serta tetap mematuhi protokol dan tidak melanggar aturan.

JagoKomsos-Hampir setahun yang lalu, tepatnya pada 2 Maret 2020, pemerintah Indonesia melaporkan kasus pertama infeksi virus corona. Tak dapat kita pungkiri, Pandemi Covid-19 telah memberi dampak yang cukup signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Pembatasan berbagai kegiatan mulai diberlakukan. Jangankan kegiatan ekonomi, bahkan sampai kegiatan keagamaan sekalipun turut dibatasi. Perkonomian negeri ini terpuruk. Kelesuan sektor ekonomi tak pelak berimbas pada bidang-bidang yang lain. Hal inilah yang mendorong umat Kristiani wilayah Qumran lingkungan Heribertus, untuk bahu-membahu berusaha mengatasi permasalahan ini dengan mendirikan Lapak Heribertus.

Gagasan untuk membuat lapak jual-beli ini muncul dari beberapa aktivis lingkungan setempat yang turut prihatin dengan kondisi perekonomian umat. Dari acara kumpul-kumpul yang biasanya hanya bertajuk ‘Ngopi Bersama’ muncullah ide untuk membuat usaha bersama yang tujuannya meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan umat. Bak gayung bersambut, ide sederhana dari para PromoKator ini dieksekusi dan mendapat respon yang cukup baik dari umat setempat. Kegiatan jual-beli yang awalnya hanya beberapa orang ini, seiring waktu berkembang hingga grup lingkungan yang beranggotakan sekitar 30 orang.

“Lewat kegiatan ini, kebersamaan umat tetap dapat terjalin di tengah anjuran jaga jarak saat ini. Lewat kegiatan ini pula, kemandirian dan kesejahteraan anggota semakin meningkat. Kami, umat Lingkungan Heribertus, sepakat untuk sehati-seirama menghadapi corona lewat kegiatan positif dan menghasilkan serta tetap mematuhi protokol dan tidak melanggar aturan.” demikian jelas Antonius Restiawan Hernanto atau yang akrab disapa Mas Wawan, salah satu penggagas Lapak Heribertus ini.

Sesuai prinsip dasar yang telah disepakati, berbagai menu lokal dari umat setempat menjadi sajian utama dari lapak ini. Mulai dari sembako, minuman, lauk, bahkan makanan sekelas martabak, rempeyek kacang hingga apem sekalipun dijajakan di lapak ini.

Sebuah inovasi yang patut kita apresiasi tentunya. Dengan mengusung prinsip dasar yang begitu sederhana, yaitu dari umat untuk umat, kegiatan ini terus berkembang dan menjadi ‘penghiburan’ tersendiri di tengah Pandemi Corona yang entah akan sampai kapan akan berakhir. Tak hanya pengisi waktu, kegiatan ini pada akhirnya turut mendongkrak semangat umat setempat untuk terus bangkit dan menopang perekonomian keluarga.

Bagaimana dengan lingkungan Anda?