WARTA PAROKI

Geliat REKAT Membangun Minat

Beri satu pemuda, maka kami akan menggebrak dunia. Sebuah slogan usang, namun tetap relevan. Terlebih di masa pandemi saat ini, peran anak muda sangat diharapkan dalam kehidupan menggereja. Anak muda dengan gayanya, anak muda dengan seribu satu talentanya dan anak muda dengan zamannya. Seperti itulah sekilas gambaran nafas gereja saat ini.

Sabtu, 20 Februari 2021, mengambil tempat di bilangan Kedai Madame, Pojoksari, Ambarawa, anak-anak muda Katolik yang tergabung dalam REKAT SANTO YUSUP (Remaja Katolik Paroki Santo Yusup) berkumpul dan berkoordinasi, menyatukan visi dan bertekad untuk turut terlibat dalam karya-karya nyata di gereja. Kelompok ini berada dalam naungan Tim Pendampingan Iman Remaja (PIR) Paroki Santo Yusup Ambarawa.

Patut kita acungi jempol. Acara berantai yang diawali dengan pertemuan awal pada hari Rabu (17/2), dihadiri oleh 11 anak SMA kelas 10, kini berlanjut dengan pertemuan kedua sore ini yang dihadiri oleh 25 anak.

Setelah pembentukan pengurus awal dan pengumpulan anggota baru, hari ini dilanjutkan dengan kegiatan pembuatan masker trap, renungan singkat APP serta penggalangan anggota baru. Inilah calon-calon penerus sekaligus motor penggerak Paroki Santo Yusup Ambarawa. Dari merekalah wajah paroki kita pertaruhkan untuk lima sampai sepuluh tahun yang akan datang. Hebatnya lagi, kelompok PIR periode ini diisi oleh anak-anak remaja yang rata-rata berusia 15 tahun, berasal dari enam sekolah lanjutan di lingkup Ambarawa, serta dua sekolah dari luar kota. (SMA Negeri Ambarawa, SMA Virgo Fidelis Bawen, SMA Sedes Bedono, SMK Kristen Ambarawa, SMK Negeri Bawen, SMK Theresiana Semarang, SMA Lab Salatiga).

“Hari ini rencananya sepuluh anak, eh, yang datang malah duapuluh lima anak. Puji Tuhan. Kami jadi semakin tambah semangat.” demikian syukur Pak Rackhmad, Ketua Bidang Pewartaan dan Evangelisasi yang turut mendampingi acara sore tadi.

Ada sebuah asa tercipta saat melihat anak-anak remaja yang begitu antusias mengikuti acara pertemuan kedua ini. Setelah sebelumnya hanya dihadiri oleh sepuluh anak, hari ini bertambah hingga mencapai 25 anak. Berikutnya mereka menargetkan 50 peserta untuk kegiatan mendatang. 

“Mereka tidak butuh macam-macam, cukup setermos air panas, gula dan kopi, kegiatan dapat berjalan dengan penuh semangat dan menyenangkan. Biarlah anak-anak berproses, berkembang sesuai dengan talenta dan zamannya. Kami siap mendampingi. Merekalah penerus kita nantinya.” lanjut Pak Widyo, dari Tim Pendamping PIR.

Dari gelak tawa dan riang gembira yang terpancar pada masing-masing wajah mereka, tampak kegiatan positif ini layak untuk kita dukung bersama ke depan nantinya.

“Hari ini kami berlatih kerja sama sederhana, dengan kegiatan utama yaitu menguntai manik-manik untuk dijadikan sebagai tali masker (masker trap). Kami sedang fokus pada pembuatan database anggota PIR baik anak SMP maupun SMA. Kemudian menyiapkan program baik offline maupun online.”  jelas Manda, salah satu peserta.

Acara yang terbagi dalam beberapa sesi ini ditutup dengan pengagendaan kegiatan berikutnya serta foto-foto bersama sebagai bagian dari dokumentasi kegiatan PIR Paroki Santo Yusup Ambarawa.