WARTA PAROKI

Mencintai Tuhan Lewat Bunga

Seperti inilah cara kami mencintai Tuhan lewat bunga

Siang itu Gereja Jago tampak menggeliat. Aula paroki digunakan untuk rekoleksi orang tua dan emban babtis bayi. Katekese Persiapan Perkawinan dilangsungkan di rumah retret Pangesti Wening. Di depan altar, tampak sepasang kekasih sedang diresmikan dalam ikatan suci oleh pastor paroki. Semua dilaksanakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Lumayan penat bagi Tim Komsos yang mengabadikan kegiatan-kegiatan sepanjang hari itu.

Seolah tak mau kalah, ternyata Tim Pelayanan Tata Altar juga turut sibuk merangkai aneka warna bunga di sudut belakang gereja kita. Sambil tertawa dan dipenuhi canda, tim yang digawangi oleh Mas Aris, Mbak Iwuk, Mbak Ambar dan Mbak Atik ini tetap serius mempersiapkan aneka rangkaian bunga untuk hiasan altar.

“Mau dikerjakan dimana lagi, kami sudah terbiasa kerja di belakang (gereja), toh nanti hasilnya akan berada di tempat yang terdepan (altar), dilihat seluruh umat yang hadir, turut mencerahkan suasana misa, bahkan mempercantik gereja bukan?” tutur Mbak Iwuk sambil memotong tangkai bebungaan.

Betul juga. Ternyata selama ini ada satu lagi tim pelayanan yang selalu bekerja di belakang untuk menjadi yang terdepan. Santai tapi tetap serius. Demikian sekilas pengamatan kami ketika kebetulan istirahat di belakang gereja siang itu.

“Tidak penting siapa kami. Tapi hasil karya kami selalu di depan, dilihat banyak orang. Puas rasanya, dapat turut berkarya di gereja lewat rangkaian bunga. Seperti inilah cara kami mencintai Tuhan lewat bunga.” sahut Mas Aris yang menjadi koordinator Tim Pelayanan Tata Altar sambil memotong ranting dan daun untuk dijadikan rangkaian bunga altar.          

Setuju. Perayaan ekaristi yang disiapkan dengan baik akan membantu umat mendalami ekaristi. Begitu pula dengan tata bunga yang baik dan menawan dapat menambah khidmat dan kegembiraan umat.

Dalam struktur Dewan Pastoral Paroki (DPP), Tim Pelayanan Tata Altar berada dibawah komando Bidang Liturgi. Salah satu tugas utamanya adalah menghias, mempercantik dan mendekorasi altar untuk liturgi ekaristi reguler. Bahkan jika diperlukan Tim Pelayanan Tata Altar juga siap untuk misa pernikahan.

Sekalipun kegiatannya selalu mengasyikkan, namun demikian Tim Pelayanan Tata Altar bukanlah tempat untuk mereka yang mencari zona nyaman. Unsur terpenting dalam tim ini adalah pelayanan untuk Tuhan dan sesama.

Dari candaan anggota selagi berkarya, terlihat tim ini bekerja atas dasar rasa senang dan suka rela. Kegiatan ini tak hanya dapat menyalurkan hobi, namun juga menjadi sarana komunikasi dan sosialisasi dengan sesama anggota yang seminat.

“Menjadi anggota Tim Tata Altar itu mesti punya ‘sumbu panjang’ alias sabar. Tak sedikit umat akan berkomentar. Baik ataupun buruk hasil tata altar kami, pasti akan dikomentari.”

Lantas apa yang didapat jika hanya sukarela?

“Rasanya puas, bisa sedikit ikut menyiapkan altar menjadi lebih indah untuk menghadap Tuhan. Apapun yang terjadi, selalu membawa suka cita (cinta).” lanjut Mas Aris sambil tertawa.   

Katakan cinta dengan bunga! Hayoo… siapa yang tertarik untuk bergabung dalam Tim Pelayanan Tata Altar?