PASKAH & PESTA SURGAWI
PASKAH & PESTA SURGAWI – “Maria….,”teriak Patung Yusuf lirih memanggil Patung Maria,”Cocokkah aku memakai tali kasut ini untuk pingangku?”
“Aku telah merajutkan kain ini untukmu Yusuf, gantilah pakai ini,”Kata Patung Maria,”sambil sedikit berlari mendekat Patung Yusuf,”Sebentar biar aku yang pakaikan suamiku.. biar engkau terlihat tampan dan gagah di hadapan Allah Bapa.”
Keduanya tersenyum. Pagi itu mereka sangat sibuk menata diri. Pagi Paskah, saat semua manusia bumi merayakan Kebangkitan Yesus Kristus. Kedua Patung yang setiap hari berdiri menyambut umat Allah di kanan kiri Altar gereja St. Yusuf Ambarawa ini tengah mempersiapkan diri menghadiri Pesta besar di surga.
“Haruskah aku memakai kain penutup kepala?” tanya patung Yusuf lagi kepada patung Maria.
“Tapi jika tidak, rambutmu mulai terlihat semakin banyak yang memutih,” jawab patung Maria.
“Ah tak apa, bukankah semua cipatanNya? Hahahhaha…,”canda patung Yusuf menjawab patung Maria di depannya,”kamu selalu cantik dengan jubah dan kerudung biru itu Istriku..”
Maria tersenyum,”Tapi aku tidak akan menggandengmu hari ini,”
“Hmm… lalu siapa pria yeng lebih beruntung dariku itu?”
“Anak kesayanganmu..,”Jawab Maria cepat,”Kau akan menggandengNya sebelah kiri, dan aku akan menggandengNya di sebelah kanan. Kita akan menyusuri lorong rumah Bapa dengan taburan bunga-bunga indah dari para penghuni surga.”
“Sebuah pesta besar,”Sahut patung Yusuf,”saat dunia berduka (Yoh 16:20-22), bahkan di guncang gempa dahsyat saat kematian AnakNya, surga tengah mempersiapkan pesta besar, perjamuan akan Dunia Baru Allah (Lukas 22:16, ), dunia baru seperti saat Allah membawa bangsa Israel ke tanah perjanjian. Seorang Anak Allah akan kembali ke surga (lukas 15:24), dan seluruh anak Allah (=baca umat manusia) akan kembali ke surga pula. Anak itu telah menjadi Adam baru, dimana Adam lama dengan dosanya memutus hubungan Allah dengan manusia, anak ini menyambungkan kembali antara surga dan bumi. Allah dan manusia.”
“Sepanjang hidupmu, engkau selalu memuji anakmu lebih banyak dari memujiku,”
“Terpujilah engkau Maria… aku juga tahu ujung seluruh pengorbananmu berada disisi Anakmu itu, yaitu keselamatan umat manusia…”kata patung Yusuf lembut.
“Yusuf ingatkah engkau saat Anak tercintamu itu berdoa dan menangis darah di taman Getsemani? (Lukas 22:42),” tanya patung Maria.
“Anak itu berseru pada Bapa: Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki” Kata patung Yusuf menirukan doa Yesus di taman getsemani.
“Ia sangat ketakutan saat itu hingga menangiskan darah. Tetapi ketakutannya bukan pada penderitaan dan siksa hingga disalibkan keesokan harinya. Tetapi pada murka Allah (=cawan) pada umatNya yang sungguh sudah penuh dengan dosa jika pengorbananya tidak terjadi sesuai dengan kehendak Allah, atau tubuh manusianya tidak kuat menerima kehendak BapaNya itu,” kata patung Maria, “Hanya Allah BapaNya yang Ia takuti. Ia tidak ingin berpisah dari BapaNya sedikitpun, atau Bapa “menginggalkan” sepenuhnya dariNya dan umatnya.”
“Ia menawar dosa manusia kepada Allah dengan tubuh dan darahNya malam itu?” tanya patung Yusuf,”Maria katakanlah tidak adakah cara lain dari ini semua?”
“Jika dosa semua manusia tidak diambang pintu neraka, Iapun tidak perlu datang ke dunia ini. Mungkin tidak ada aku dan kamu juga Yusuf,” jawab patung Maria,”Sungguh Bapa hanya menginginkan semua anaknya kembali kerumahNya yang kudus.”
Aku membayangkan malam itu sungguh mencekam bagi anakku itu…” kata Yusuf.
“Setan juga bekerja malam itu, menggerogoti kelemahan tubuh manusiaNya agar menghindar dari semua ini, tapi anak itu sungguh setia pada kehendak BapaNya.. seperti dirimu, wahai sang penangkap mimpi… ,”kata patung Maria,”Hingga Pesta Surgawi ini terjadi, semuanya akan kembali kerumah Bapa.”
“Maukah engkau berjalan bersamaku kembali menuju pesta Agung surgawi Putri Yoakim, ya istriku tercinta?” kata Yusuf dengan lembut merayu sambil mengulurkan tangan kananya pada patung Maria.
“Dengan senang hati Yusuf Putera Daud,” jawab patung Maria sambil meraih tangan patung Yusuf di sebelahnya.
Baca juga : IA MENCINTAI SALIBNYA
Wieg/Selamat PASKAH 2022/