Takutilah Dia
Takutilah Dia! Rambut kepalamu pun terhitung semuanya.
Renungan Harian Katolik, Jumat 15 Oktober 2021, Pekan Biasa XXVIII, Peringatan Wajib Santa Teresia, Warna Liturgi Putih
Bacaan Pertama : Roma 4:1-8
Mazmur Tanggapan : Mazmur 32:1-2.5.11
Bacaan Injil : Lukas 12:1-7
Sekali peristiwa, berkerumunlah beribu-ribu orang, sehingga mereka berdesak-desakan. Yesus lalu mulai mengajar pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya,
“Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan kaum Farisi. Tiada sesuatu pun yang tertutup yang takkan dibuka, dan tiada sesuatu pun yang tersembunyi yang takkan diketahui. Karena itu apa yang kalian katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang, dan yang kalian bisikkan ke telinga di dalam kamar akan dimaklumkan dari atas atap rumah. Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kalian takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh tetapi kemudian tak dapat berbuat apa-apa lagi. Aku akan menunjukkan kepadamu siapakah yang harus kalian takuti. Takutilah Dia yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sungguh, aku berkata kepadamu, takutilah Dia! Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekor pun dilupakan Allah. Bahkan rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Karena tu jangan takut, karena kalian lebih berharga daripada banyak burung pipit.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Baca juga : Darah Para Nabi Akan Dituntut
RENUNGAN
Pada bacaan injil hari ini, dikisahkan bahwa para murid diperingati Yesus akan kemunafikan orang-orang farisi. Kemunafikan merupakan sifat yang membuat seseorang tenggelam dalam kepalsuan hidup, karena hanya mencari kepuasan diri semata dengan mengurbankan orang lain. Hal ini disebabkan karena kemunafikan. Membuat seseorang bertopengkan burung merpati di atas wajah serigala, maksudnya adalah bermuka dua, dimana selalu memperlihatkan kealiman, keakraban, namun tersembunyi sifat kecemburuan, iri hati, dengki, benci, angkuh, dll. Oleh karena itu berhati-hatilah, karena sifat seperti ini hanya memecah belah persaudaraan, persahabataban, keharmonisan, persatuan, dll.
Yesus memperingatkan kepada kita semua yang telah menjadi muridnya, berhati-hatilah dengan tipu muslihat mereka karena akan membahayakan kita. Yesus tidak saja memperingatkan, juga melarang untuk mengikuti apa yang mereka lakukan, karena sesungguhnya perbuatan yang dilakukan berasal dari kuasa kegelapan.
Kemunafikan adalah keinginan duniawi yang lahir dari keegoisan dan ketakutan. Tujuannya adalah kenikmatan pribadi, keuntungan pribadi, dan lain sebagainya. Seorang melakukan kemunafikan karena takut dicemooh, dipermalukan, direndahkan, dll. Oleh karenanya, ia berusaha untuk lari dari kenyataan.
Disini Yesus mengajarkan kepada muridnya bahwa, katakan iya jika itu iya, dan tidak jika itu tidak. Maksudnya adalah agar kita menjadi manusia yang jujur, benar dan transparan, jangan takut dengan apa yang akan dikatakan orang atau yang akan dilakukan padamu. Sesungguhnya, mereka hanya bisa menyakiti tubuh, namun tak bisa menyakiti jiwa. Takutlah pada Allah yang bisa menyembur tubuh dan jiwamu ke dalam lumbung api yang tak akan padam.
Jadi, dalam bacaan ini kita diundang untuk menjadi pelita bagi sesama yang masih terbelenggu dengan kenikmatan duniawi; kita juga diajak untuk menjadi orang yang transparan, berani membela yang benar, berani menerima resiko karena membela kebenaran dan keadilan. Dengan demikian, kita layak dipanggil sebagai murid Kristus.
DOA
Allah Bapa kami yang Maharahim, kami mohon, berilah kiranya kami iman Abraham dan terimalah kami sebagaimana adanya. Semoga iman itu membebaskan kami dan sesama kami demi kebahagiaan dunia. Amin.