SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2024 USKUP AGUNG SEMARANG
Saudara saudari, mari kita baca bersama Surat Gembala Prapaskah 2024 Uskup Keuskupan Agung Semarang :
SURAT GEMBALA
PRAPASKAH USKUP AGUNG SEMARANG
Dibacakan/diterangkan/ditayangkan pada
Sabtu – Minggu, 10 – 11 Februari 2024
Minggu Biasa VI Tahun B – Hari Orang Sakit Sedunia ke-32
“Tinggal Dalam Kristus,
Bertumbuh dalam Iman dan Berbuah dalam Kesaksian”
Bacaan Ekaristi: Im. 13,1-2.44-46; 1Kor. 10,31-11,1; Mrk. 1,40-45.
Saudara-Saudari, Umat Allah Keuskupan Agung Semarang yang terkasih,
Hari ini, bersama dengan Gereja semesta, kita merayakan Hari Orang Sakit Sedunia ke-32. Inilah kesempatan indah bagi kita, dalam kesatuan dengan Bapa Suci, Paus Fransiskus, untuk secara khusus berdoa bagi semua orang yang sakit agar diteguhkan dalam harapan akan penyertaan Tuhan. Kita berdoa juga bagi yang bekerja merawat orang sakit (para dokter, perawat, tenaga non-medis, dan keluarga dari orang yang sakit) dan yang terus berjuang demi kebaikan sesama yang menderita, semoga Tuhan senantiasa melimpahkan berkat dan rahmat-Nya yang terus menyertai, meneguhkan, menguatkan, serta memberikan penghiburan.
Bacaan Injil yang baru saja kita dengarkan berkisah tentang seorang kusta yang disembuhkan oleh Yesus (Markus 1,40-45). Perjalanan iman si kusta ini sungguh menarik untuk kita renungkan bersama. Pertama-tama, ia datang kepada Yesus, kemudian berlutut di hadapan-Nya dan memohon bantuan-Nya dengan berkata: “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku.” Ia berkata demikian karena percaya bahwa Yesus dapat menyembuhkannya dari kusta. Yesus menanggapi iman orang itu dengan belas kasihan-Nya. Ia lalu mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: “Aku mau, jadilah engkau tahir.”
Dalam kisah ini terlihat adanya perjumpaan antara kerendahan hati si kusta yang memohon dan belas kasih Yesus yang menyatakan kerahiman Allah sendiri. Permohonan si kusta disambut oleh Yesus dengan kesediaan-Nya memenuhi apa yang diharapkannya. Buahnya adalah kesembuhan dan pulihnya kembali martabat pribadinya. Ia tidak lagi harus menyatakan dirinya najis. Juga tidak harus menutupi mukanya sambil berseru: Najis! Najis! Ia tidak harus tinggal di luar perkemahan dan terasing dari komunitasnya, sebagaimana diatur dalam Kitab Imamat (Bacaan I: Imamat 13,1-2.44-46)
Setelah mendapati dirinya sembuh dari kustanya, ia pun tidak bisa menahan diri untuk tidak memberitakan peristiwa itu. Meskipun sebelumnya telah diperingatkan dengan keras oleh Yesus untuk tidak memberitahukan apa-apa tentang hal itu kepada siapa pun, ia tetap menyebarkannya kemana-mana. Ia mempunyai iman yang tumbuh berkat perjumpaannya dengan Yesus. Imannya berbuah dalam bentuk syukur dan kesaksian.
Saudara-Saudariku terkasih dalam Kristus,
Sebentar lagi kita akan memasuki masa Prapaskah. Masa khusus yang disediakan oleh Gereja untuk melakukan pertobatan. Kita diundang untuk datang kepada Allah dan memohon belas kasih serta pengampunan-Nya melalui laku tobat yang akan kita wujudkan dalam doa, matiraga, dan derma, serta dimahkotai dengan perayaan Sakramen Rekonsiliasi (Sakramen Tobat).
Tema masa Prapaskah tahun ini adalah “Tinggal dalam Kristus, bertumbuh dalam iman dan berbuah dalam kesaksian”. Melalui tema ini kita diingatkan kembali untuk senantiasa tinggal dalam Kristus (bersatu dengan-Nya), agar iman kita terus bertumbuh dan kita pun siap sedia diutus untuk menjadi pewarta dan saksi bagi-Nya dalam hidup kita setiap hari.
Tema ini sangat selaras dengan gerak pastoral Keuskupan Agung Semarang tahun 2024, yaitu “Tinggal dalam Kristus dan Berbuah: Berjalan Bersama untuk Formatio Iman Berjenjang dan Berkelanjutan”. Masa Prapaskah yang ditandai dengan laku tobat adalah masa formatio iman. Dengan menjalani dan menghayati masa Prapaskah secara sungguh- sungguh maka kita akan semakin erat bersatu dengan Kristus yang rela menderita sengsara dan wafat untuk menyelamatkan kita. Buah persatuan itu adalah iman yang terus bertumbuh dan iman yang berbuah dalam kesaksian hidup.
Saudara-Saudari terkasih dalam Kristus,
Iman kepada Kristus yang terus bertumbuh berkat persatuan kita dengan Kristus diharapkan berbuah nyata dalam hidup setiap hari. Salah satu buah iman itu adalah kehadiran kita dalam menata kehidupan berbangsa dan bernegara melalui keterlibatan aktif dalam pemilu tahun ini.
Pada kesempatan ini saya ingin mengingatkan lagi bahwa pada hari Rabu, 14 Februari 2024, kita bangsa Indonesia akan menyelenggarakan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta Pemilu Legislatif. Karena itu perlu saya tegaskan bahwa kita semua yang sudah memiliki hak pilih dan sudah terdaftar sebagai pemilih tetap, wajib datang ke tempat pemungutan suara (TPS) dan dengan bebas penuh sukacita memberikan hak pilih atau hak suara kita. JANGAN GOLPUT! Jangan pernah memberikan suara kita untuk dibeli atau untuk kepentingan sesaat orang yang haus akan kekuasaan dan jabatan. Suara kita sangat menentukan siapa yang berhak memimpin negara ini hingga lima tahun ke depan. Satu suara kita sangat menentukan nasib bangsa kita. Karena itu marilah kita tentukan pilihan sesuai dengan bisikan suara hati yang benar, dan bukan karena keterpaksaan dan ketakutan. Sebagai landasan untuk memilih, saya mesti mengulang dan menyampaikan sekali lagi seruan para Uskup Indonesia yang tergabung dalam Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), yang juga pernah saya kutip dan sampaikan dalam Pesan Pastoral Akhir Tahun 2023 yang lalu: “Kami (para Uskup Indonesia) mendorong umat terlibat aktif untuk melahirkan para pemimpin baru yang memegang teguh Pancasila dan UUD 1945, menghormati kebhinekaan, memiliki integritas (atau keutuhan kepribadian), mengutamakan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi atau golongan, mempunyai keberpihakan kepada kaum kecil- lemah-miskin-tersingkir-difabel, memiliki rekam jejak yang terpuji, menjunjung tinggi martabat manusia, dan menjaga keutuhan alam ciptaan.”
Saya ingin memberikan dukungan dan doa khusus untuk Anda semua yang terpanggil menjadi petugas pemilu, baik yang menjadi panitia penyelenggara maupun menjadi saksi dan pemantau, untuk benar-benar bekerja secara profesional sebagai wujud kesaksian iman kristiani Anda. Kita bekerja untuk kelancaran dan keberhasilan dalam mewujudkan Pemilu yang damai, jujur, adil, transparan, berkualitas dan bermartabat.
Saudara-Saudari terkasih dalam Kristus,
Saya mengajak Anda semua untuk tidak henti-hentinya berdoa kepada Tuhan agar penyelenggaraan Pemilu nanti terlaksana dengan lancar, aman dan damai, serta tidak menyisakan konflik, apalagi perpecahan, diantara sesama anak bangsa. Pilihan dapat saja berbeda, namun persatuan dan persaudaraan diantara sesama anak bangsa mesti terus dijaga dan diutamakan diatas kepentingan pribadi, kelompok, dan golongan.
Marilah kita masuki masa Prapaskah dengan hati yang terbuka untuk terus tinggal dalam Kristus dan mengusahakan persatuan dengan-Nya, agar kita
terus bertumbuh dalam iman dan menghasilkan buah nyata dalam kesaksian hidup.
Selamat berdoa, berpantang dan berpuasa. Berkah Dalem.
PERATURAN PUASA DAN PANTANG TAHUN 2024
Mengacu pada Ketentuan Pastoral Keuskupan Regio Jawa (KPKRJ) Tahun 2016 pasal 138 no. 2.b. dalam kaitannya dengan kanon 1249-1253 KHK 1983 tentang hari tobat, peraturan puasa dan pantang, ditetapkan sebagai berikut:
- Hari puasa tahun 2024 ini dilangsungkan pada hari Rabu Abu tanggal 14 Februari 2024 dan Jumat Agung tanggal 29 Maret 2024.
Hari pantang dilangsungkan pada hari Rabu Abu dan tujuh Jumat selama masa Prapaska sampai dengan Jumat Agung.
Catatan khusus:
Bagi para petugas Pemilu yang benar-benar tidak bisa menjalankan pantang dan puasanya pada hari Rabu Abu, 14 Februari 2024, saya memberikan dispensasi untuk dapat menggantinya pada hari Kamis, 15 Februari 2024. - Yang dimaksud dengan berpuasa adalah makan hanya sekali saja dalam sehari pada hari Rabu Abu dan hari Jumat Sengsara dan
Wafat Tuhan.
Umat beriman yang wajib berpuasa adalah yang berumur antara delapanbelas tahun sampai dengan awal tahun keenampuluh. - Yang dimaksud dengan berpantang adalah tidak makan daging atau makanan lain yang disukai pada hari Rabu Abu dan setiap hari Jumat selama masa Prapaska. Sesuai dengan tradisi Gereja, waktu untuk berpantang dapat dilakukan setiap hari Jumat sepanjang tahun, kecuali hari Jumat itu merupakan hari pesta wajib.
Umat beriman yang wajib berpantang adalah yang sudah genap berumur empatbelas tahun.
Karena peraturan puasa dan pantang tersebut cukup ringan, serta agar setiap pribadi dan komunitas dapat memanfaatkan 40 hari masa Prapaskah sebagai kesempatan istimewa untuk membina pertobatan dengan tobat dan matiraga, kami anjurkan beberapa hal berikut:
A. Masing-masing pribadi, keluarga, dan komunitas menentukan bentuk matiraga (pantang dan puasa) yang lebih bermakna dan sesuai dengan jenjang usia.
B. Pada hari pantang dan/atau hari-hari lain yang ditentukan, setiap keluarga/komunitas dapat berpantang makan nasi atau menggantinya dengan bahan makanan pokok lokal dengan satu macam lauk.
C. Selama empat puluh hari dalam masa Prapaskah, secara pribadi atau secara bersama dalam keluarga atau komunitas biara/pastoran/seminari memilih wujud pertobatan dan silih yang lebih berdaya ubah.
D. Setiap pribadi, keluarga, atau komunitas dapat mewujudkan karya amal kasih bagi mereka yang membutuhkan.
E. Setiap pribadi, keluarga, atau komunitas dapat melatih diri lebih tekun dalam olah rohani, antara lain melalui ketekunan membaca dan merenungkan Kitab Suci, mengikuti renungan APP, rekoleksi/retret, latihan rohani, ibadat jalan salib, pengakuan dosa, meditasi, dan adorasi.
Tema APP tahun 2024 ini adalah: “Tinggal dalam Kristus, Bertumbuh dalam Iman, dan Berbuah dalam Kesaksian” sebagaimana diuraikan dalam Buku Panduan Renungan APP KAS 2024 yang diterbitkan oleh Panitia APP Keuskupan Agung Semarang.
Semarang, 25 Januari 2024
Pesta Bertobatnya Santo Paulus, Rasul.
† Mgr. Robertus Rubiyatmoko
Uskup Keuskupan Agung Semarang
Sumber : kas.or.id
Untuk mendownload Surat Gembala silahkan klik tombol dibawah ini.
Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari JagoKomsos.Org
Mari bergabung di Grup dan Chanel Telegram “JAGO KOMSOS“, caranya klik link https://t.me/jagokomsos kemudian join. Anda harus menginstall aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.