WARTA PAROKI

PromPang Jangan Sampai Timpang

JagoKomSos.org-Kegiatan PromPang atau Promosi Panggilan SMA Seminari Mertoyudan digelar di SMP Pangudi Luhur Ambarawa, Jumat (1/10).

Seperti mencari jarum di tengah tumpukan jerami. Demikian mungkin istilah yang tepat untuk menggambarkan kegiatan Prompang atau Promosi Panggilan Seminari Mertoyudan.

Acara ini diprakarsai langsung oleh para Seminaris Mertoyudan yang notabene asli dari Paroki Ambarawa dan Girisonta.

Seminar Promosi Panggilan SMA Seminari Mertoyudan di SMP Pangudi Luhur Ambarawa, Jumat (1/10/21)

Adapun informasi yang disajikan berupa pemaparan visi, misi dan nilai dasar Seminari Mertoyudan, pengenalan kehidupan di Seminari Mertoyudan, termasuk di dalamnya aneka ekstra kurikuker dan kelompok minat di Seminari Mertoyudan, serta yang tak kalah penting adalah pemaparan 3S (Sanitas- Scientia-Sanctitas) yang menjadi kekhasan SMA Seminari Mertoyudan hingga saat ini.

Seminar Promosi Panggilan SMA Seminari Mertoyudan di SMP Pangudi Luhur Ambarawa, Jumat (1/10/21)

Kegiatan ini dimulai dengan sesi sharing dan seminar, kemudian langsung disambung dengan sesi tanya jawab.

“Acara ini bertujuan untuk mempromosikan seminari agar semakin banyak anak yang terpanggil dan menanggapi panggilan Tuhan dengan masuk di seminari, khususnya Seminari Mertoyudan.” papar Cyrillus Try Adhie Pamungkas, Seminaris Mertoyudan asal Lingkungan Valentinus, Wilayah Damianus, Girisonta.

Tidak mudah kiranya bagi anak-anak jaman now sekedar untuk menanggapi bisikan Tuhan. Namun berbagai cara tetaplah harus dilakukan. Prompang ini adalah salah satu caranya.

“Sasaran kami adalah para siswa Katolik dari SMP Pangudi Luhur Ambarawa, selain jumlahnya yang banyak, SMP PL juga adalah alma mater kami.” tutur Realino Halford Triatmaja Seminaris lain asal Lingkungan Maria Magdalena, Wilayah Kapernaum, Ambarawa Asri.

Diskusi dan Sharing Promosi Panggilan SMA Seminari Mertoyudan di SMP Pangudi Luhur Ambarawa, Jumat (1/10/21)

Kegiatan mulia ini patut kita dukung bersama. Sekali lagi tidak akan menjadi mudah, namun semua patut dicoba.

“Tidak mudah, namun harus dicoba. Semoga semakin banyak yang terpanggil untuk menanggapi panggilan Tuhan agar dapat membantu gereja dalam melayani sesama yang membutuhkan.” demikian Aurelius Genta Bagaskara Seminaris Mertoyudan asal Lingkungan Albertus, Wilayah Nazareth, Ngampin, Krajan menutup perbincangan kami.

Dilansir dari laman Jesuit Indonesia, disebutkan bahwa situasi zaman sekarang menawarkan banyak pilihan jalan hidup bagi orang-orang muda untuk melayani Tuhan. Panggilan hidup religius, sebagai suster, bruder, imam atau anggota institut sekuler, menjadi salah satu diantara panggilan pelayanan itu. Dalam konteks keragaman panggilan pelayanan hidup ini, muncul keprihatinan mengenai panggilan hidup dalam tarekat religius atau panggilan imamat dalam Gereja. 

Baca juga : Mereka Adalah Anak-Anak Kerajaan Surga

Advertisements
Advertisements

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *