Novena Santo Yusup : Sebuah Oase Di Tengah Pandemi

Novena Santo Yusup telah memasuki hari ketiga. Deretan kursi bagian belakang Gereja Jago selalu dipenuhi umat yang hadir. Hujan yang mendera tak menyurutkan semangat umat untuk tetap menghadiri Misa Novena ini.

Belajar sekilas dari statistik umat yang hadir, dapat dikatakan acara ini sukses mendapat respon dari umat. Novena tahun ini menjadi lebih istimewa mengingat dilaksanakan di tengah era Pandemi Corona yang belum juga mau sirna. Jumlah umat yang bisa mengikuti misa dibatasi, sesuai kuota yang telah dipersiapkan oleh panitia. Berkat kerja keras panitia pulalah sampai umat di Kecamatan tetangga masih dapat berpartisipasi mengikuti misa. Tentu saja dengan mengikuti protokol kesehatan yang terbilang cukup ketat. OMK bekerjasama dengan Satgas Covid Paroki bahu-membahu melaksanakan tugas kewajibannya. Jadilah misa berjalan dengan lancar tanpa kendala yang cukup berarti.

Kembali ke soal statistik, satu hal perlu digarisbawahi. Misa Novena Santo Yusup ini seperti menjadi oase iman (baca: penyejuk iman) di tengah carut-marut ketidakpastian di era Pandemi ini. Umat seperti mendapat kesejukan di tengah sesaknya aturan dan protokol yang harus ditaati hampir di semua lini kehidupan. Misa Novena seperti menjadi jawaban, sebuah ketenangan maupun kedamaian tersendiri bagi umat yang hadir.
Terlepas dari semua itu, sampai pada Novena hari ketiga ini, umat diajak untuk semakin mendalami sosok Santo Yusup dalam kehidupan sehari-hari. Santo Yusup sebagai Pelindung Gereja Katolik, Santo Yusup sebagai figur seorang Ayah dalam keluarga Kristiani serta Bapak bagi umat Katolik pada umumnya.

Sebagai catatan, Novena Santo Yusup tahun ini akan ditutup dengan Perayaan Pesta Nama Santo Yusup sebagai Pelindung Gereja Katolik Santo Yusup Ambarawa pada 19 Maret 2021 mendatang. Pada perayaan pesta nama tersebut, akan diselenggarakan pula Perayaan Misa Hari Ulang Tahun Pernikahan bagi pasangan suami istri yang menikah pada bulan Januari sampai Maret.