Mengasihi Allah
Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.
Renungan Harian Katolik, Kamis 6 Januari 2022, Hari Biasa Sesudah Epifani (Putih).
Bacaan I : 1Yoh. 4:19-5:4
Mazmur : 72:1-2.14-15bc.17
Bacaan Injil : Injil Lukas 4:14-22a
Sesudah dicobai iblis di padang gurun, dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu. Sementara itu Ia mengajar di rumah-rumah ibadat di situ dan semua orang memuji Dia. Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab.
Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis: “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.”
Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya.
Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: “Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya.”
Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya.
RENUNGAN
Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya. Mengasihi Allah identik dengan mengasihi sesama manusia atau sebaliknya. Allah hadir dan berkarya dalam semua ciptaanNya, dalam diri manusia, binatang maupun tanaman atau tumbuh-tumbuhan, maka mengasihi Allah hendaknya tidak berhenti pada taraf formal atau liturgis melulu seperti berdoa atau beribadah, melainkan harus menjadi nyata dalam cara hidup dan cara bertindak setiap saat.
Untuk itu marilah kita sikapi atau perlakukan entah rumah atau tempat kerjakan bagaikan tempat ibadat, sehingga cara hidup maupun cara bertindak kita baik di rumah maupun tempat kerja bagaikan sedang beribadat.
Mari kita lihat, cermati dan perhatikan bagaimana sikap orang sedang beribadat, perlakuan atau perawatan lingkungan tempat ibadat maupun sarana-prasarana ibadat,dst, bukankah dengan penuh kasih, hormat serta pasrah orang hidup dan bertindak selama beribadat mapun merawat lingkungan dan sarana ibadat.
Hendaknya sikap kasih, hormat dan pasrah juga kita hayati dalam kehidupan maupun kerja kita bersama sehari-hari, di dalam rumah/keluarga maupun tempat kerja. Sikapilah rekan kerja atau anggota keluarga sebagai rekan beribadat, rawat dan perlakukan lingkungan hidup dan aneka sarana-prasarana bagaikan lingkungan atau sarana ibadat.
Sebagaimana setelah orang beribadat merasa ceria, diteguhkan dan diperkuat hidup dan tugas pengutusannya, demikian pula hendaknya pengalaman hidup bersama di dalam keluarga maupun bekerja. Tentu saja hal itu akan terjadi atau menjadi nyata jika kita menghayati pesan di atas : Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus mengasihi saudaranya.
DOA
Allah Bapa Maha Penyayang, ajarilah kami menaruh cinta kasih, meluhurkan nama-Mu dan melaksanakan kehendak-Mu, agar dengan demikian menjadi murid Yesus yang pantas. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Sumber: renunganhariankatolik.id
Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari JagoKomsos.Org
Mari bergabung di Grup dan Chanel Telegram “JAGO KOMSOS“, caranya klik link https://t.me/jagokomsos kemudian join.
Anda harus menginstall aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.