Mengandalkan Tuhan
Lazarus yang mengandalkan Tuhan, di tengah penderitaan dan kemiskinan selama hidupnya di dunia, dia mengalami damai dan sukacita. Juga di akhirat, dia mendapatkan ganjaran hidup kekal.
Renungan Harian Katolik, Kamis 17 Maret 2022, Pekan Prapaskah II (Ungu).
Santo Patrisius; St. Gertudis dr Nivelles
Bacaan I : Yer. 17:5-10
Mazmur : 1:1-2.3.4.6
Bacaan Injil : Injil Lukas 16:19-31
Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya. Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini. Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita. Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang. Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini. Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu. Jawab orang itu: Tidak, bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat. Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati.”
RENUNGAN
Dalam hidup, masing-masing orang selalu ada hal yang diandalkannya. Misalnya: kekayaannya, garis keturunan, kepandaian atau gelar akademik, penampilan lahiriah, kekuatan atau kemampuan pribadi, dll.
Apa yang diandalkan itu akan menguasai dan ikut menentukan arah hidupnya. Nabi Yeremia mengingatkan, “Terkutuklah orang yang mengandalkan kekuatan sendiri” (Yer. 17:5-10). Berkat dan karunia akan dijauhkan dari mereka juga selama di dunia ini. Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan karena meskipun di tengah kekeringan, hatinya tidak khawatir dan hidupnya selalu menghasilkan buah.
Orang kaya dalam Injil adalah contoh orang yang mengandalkan kekayaannya selama di dunia ini. Selama di dunia, dia sudah mendapatkan penghiburan tetapi mendapatkan kekecewaan sesudah kematian.
Sebaliknya, Lazarus yang mengandalkan Tuhan, di tengah penderitaan dan kemiskinan selama hidupnya di dunia, dia mengalami damai dan sukacita. Juga di akhirat, dia mendapatkan ganjaran hidup kekal (Luk. 16:19-31)
DOA
Ya Bapa, selidikilah hatiku dan ujilah batinku! Biarlah hanya Engkau yang menjadi andalanku! Amin.
Baca juga : Ketaatan kepada Allah
Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari JagoKomsos.Org.
Mari bergabung di Grup dan Chanel Telegram “JAGO KOMSOS“, caranya klik link https://t.me/jagokomsos kemudian join. Anda harus menginstall aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Sumber Renungan: Ziarah Batin 2022, OBOR Indonesia.