ARTIKEL

Komsos, Digitalisasi Informasi Dan Pelayanan Di Era Millenia : Sebuah Refleksi Seribu Hari Melayani

Komsos dan Digitalisasi Informasi dalam layanan Pewartaan dan Evangelisasi adalah sebuah keharusan di era Millenia saat ini.

Gereja sebagai salah satu wadah yang menghimpun sekumpulan umat beriman, tak pernah luput dari yang namanya pelayanan. Sebagai sebuah wadah, gereja menaungi umat beriman yang merindukan sapaan Tuhan dan sebagai bagian dari pelayanan kepada umat, gereja otimatis berkewajiban mewartakan kabar gembira penyelamatan.

Pada posisi inilah keberadaan Tim Pelayanan Komunikasi Sosial (Komsos) begitu penting. Peran Komsos yang bernaung di bawah Bidang Pewartaan dan Evangelisasi, semakin begitu terasa ketika terjadi Pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu. Pada gilirannya, Komsos menjadi salah satu lini pewartaan yang begitu vital, terkini dan terdepan di era milllenia saat ini.

Hadir Tanpa Rupa, Berkarya Tanpa Banyak Bicara

Lebih kurang seribu hari atau sekitar tiga tahun yang lalu, embrio Jago Komsos mulai terbentuk. Jago Komsos menjadi Tim Pelayanan yang merupakan kepanjangan tangan dari Bidang Pewartaan dan Evengelisasi, Paroki Santo Yusup Ambarawa. Jago Komsos secara khusus melayani ranah komunikasi sosial di tengah-tengah umat.

Pada momen inilah Jago Komsos hadir tanpa rupa dan lebih diwarnai seribu tanya tanpa jawab serta carut-marutnya organisasi pada saat itu. Tak ada pendampingan, pesan apalagi estafet kepengurusan dari komsos sebelumnya. Lebih ironis lagi, akses masuk website gereja sekalipun tidak diberi. Dari segala keterbatasan tersebut, kami sepakat membangun Tim Pelayanan Komunikasi Sosial (Komsos) yang baru dan menamainya Jago Komsos.

Melayani Di Tengah Pandemi

Beberapa bulan pasca terbentuknya Jago Komsos, dunia terhenyak dengan maraknya Pandemi Covid-19. Sendi-sendi kehidupan lumpuh, tak terkecuali Layanan Misa di gereja. Situasi dan kondisi yang cukup merepotkan ini membawa Jago Komsos pada tahap baru yang belum pernah terpikir sebelumnya. Jago Komsos hadir di tengah umat lewat layanan live streaming-nya.

Dengan warisan alat-alat produksi yang dimiliki, Jago Komsos berusaha semaksimal mungkin menyediakan jawab bagi kerinduan umat akan Perayaan Ekaristi.

Dinamika baru ini terus berlanjut hingga kondisi Pandemi Covid-19 memasuki era baru, era New Normal. Lagi-lagi Jago Komsos hadir di tengah sebagian umat yang belum bisa mengikuti Misa di gereja karena berbagai batasan dari Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 kala itu.

Oase Di Tengah Kerinduan Umat Akan Homili dan Komuni Kudus

Tak dipungkiri lagi, Jago Komsos menjadi garda terdepan dalam layanan Misa Live Streaming bagi umat. Lewat layar-layar ponsel hingga laptop, umat tetap dapat mengakses kabar gembira yang disampaikan oleh gereja secara daring.

Layanan Misa secara daring ini begitu dinanti dan diikuti oleh banyak umat, tepatnya ketika gereja kita dikarantina (locked down) akibat merebaknya Virus Covid-19.

Betapa layanan sederhana dari Jago Komsos kala itu menjadi oase, penyejuk kerinduan umat akan Ekaristi Kudus yang begitu dinanti.

Mengejar Ketertinggalan

Gebrakan berikutnya dari Jago Komsos pasca Pandemi Covid-19 adalah rekruitmen anggota baru. Rekruitmen ini adalah program Komsos yang sempat tertunda pada tahun sebelumnya, dimana penerimaan anggota ini baru terealisasi pasca pandemi.

Bak gayung bersambut, program ini cukup diminati oleh banyak kaum muda paroki kita. Muncullah Jago Komsos generasi kedua, lengkap dengan aneka talenta mudanya. Geliat Komsos semakin terlihat dengan layanan rutin dalam setiap Misa Mingguan, berbagai liputan kegiatan menggereja hingga bagian produksi Komsos dengan karya-karya kreatifnya.

Sedikit catatan dan perlu diingat, tahun kedua berkarya di gereja, Komsos tidak mengajukan anggaran kegiatan sepeserpun alias zero budget. Namun demikian, Komsos tetap dapat menunjukkan kreatifitasnya dalam berkarya dan melayani bagi gereja kita.

Paperless

Pada tahun kedua pula, seiring rotasi dan pergantian Romo Kepala, tantangan pelayanan Jago Komsos bertambah dengan adanya program paperless, dimana teks panduan misa dihilangkan dan diganti dengan tampilan teks misa lewat proyektor oleh Jago Komsos.

Tantangan ini lebih pada karya dibalik layar, dimana setiap minggunya, Komsos mesti menyiapkan file-file PPT dari file dokumen teks misa yang sebelumnya telah disiapkan oleh pihak Sekretariat Paroki. Sepele, namun cukup rumit dan tentu saja menyita waktu.

Dengan senyum gembira, Komsos mencoba sebaik dan semaksimal mungkin untuk mendukung program paperless yang dicanangkan oleh paroki.

Digitalisasi Informasi

Sebagai salah satu kepanjangan tangan dari Bidang Pewartaan dan Evangelisasi, Tim Pelayanan Komunikasi Sosial Paroki Santo Yusup Ambarawa (Jago Komsos), turut berkiprah dan andil dalam perannya sebagai ‘Pewarta Modern’.

Lewat digitalisasi informasi, Komsos turut mewartakan beragam informasi gerejawi yang dibutuhkan oleh umat, baik lewat website resmi gereja maupun media-media sosial yang dimilikinya. Komsos menghadirkan warta suka cita yang begitu mudah diakses oleh siapapun melalui website resmi milik Gereja Jago.

Sebagai catatan kecil, usaha Komsos untuk membesarkan situs resmi milik Gereja Jago ini masih kurang maksimal dimanfaatkan oleh Tim-Tim Pelayanan yang lain. Masih ada beberapa Tim Pelayanan yang sibuk dengan aktifitas media sosial masing-masing. Mereka beranggapan bahwa lewat media sosial saja dirasa sudah cukup. Mungkin mereka lupa, tak sadar atau bisa jadi gagap teknologi, bahwa sesungguhnya gereja kita memiliki rumah-ramah dalam bentuk awan digital yang bernama www.jagokomsos.org

3 Romo, 3 Kepemimpinan

Bak serumpun pohon bambu, Komsos lebih banyak berdiam diri pada awal mulanya, menata sistem dan membangun organisasi secara terstruktur sesuai kebutuhan. Komsos mencoba menancapkan akar yang kuat, hingga ketika badai datang sekalipun, termasuk Pandemi Covid-19 beberap tahun silam, Jago Komsos tak terpengaruh dan justru menjadi salah satu garda terdepan dalam pelayanan Ekaristi secara daring di gereja.

Pada gilirannya, akar yang menancap kuat tersebut semakin memperkokoh dan menumbuh-kembangkan keberadaan Jago Komsos, tanpa terpengaruh oleh segala halang-rintang yang terjadi.

Tak mudah untuk melewati semua itu. Tiga warsa Jago Komsos hadir di tengah umat dalam tiga kepemimpinan Romo Kepala yang berbeda, dan tentu saja dalam kebijakan pimpinan yang berbeda-beda pula. Puji Tuhan, pada akhirnya digitalisasi informasi gereja tetap dapat terwujud seperti sekarang ini.

Sinergi Di Semua Lini

Di tengah segala keterbatasan, terutama sumber daya manusia yang dimiliki, Jago Komsos senantiasa bersinergi dengan bidang-bidang dan terutama tim-tim pelayanan yang lain.

Bersama Bidang Liturgi dan Rumah Tangga, Komsos bersinergi menghadirkan tayangan teks misa setiap kali digelar Perayaan Ekaristi di gereja.

Bersama Bidang Paguyuban, Jago Komsos membangun sinergi dalam pentas Dream Catcher pada awal mula pelayanan. Bersama Tim Pelayanan Pastoral Keluarga, Jago Komsos senantiasa melaporkan kegiatan rutinnya yaitu Kursus Persiapan Pernikahan (KPP). Bahkan secara khusus bagi Tim Pelayanan Perpustakaan, Jago Komsos telah membuatkan situs Perpustakaan Digital yang seyogyanya dapat lebih dimanfaatkan.

Bersama Litbang Paroki, Jago Komsos turut terlibat dalam beberapa ide penelitian dan pengembangan. Terakhir bahkan tercatat, Litbang bersinergi dengan Jago Komsos dalam penulisan Sejarah Paroki Santo Yusup Ambarawa yang begitu menguras waktu, energi dan pemikiran.

Bersama Tim-Tim Pelayanan yang tergabung dalam Bidang Pewartaan dan Evangelisasi, Jago Komsos senantiasa berusaha untuk hadir dan bersinergi bersama dalam tiap kegiatan yang ada, baik untuk PIUD, PIA, PIR, PIUL, Prompang, hingga kegiatan-kegiatan rutin dibawah bendera Tim Pelayanan Kitab Suci, Inisiasi dan Katekis.

Sinergi lintas bidang ini kami sadari sepenuhnya sebagai bagian dari pelayanan komunikasi sosial di gereja, wilayah hingga lingkungan-lingkungan terluar.

Sedikit catatan, komunikasi sosial yang kami bangun baik kedalam maupun keluar ini masih kurang dapat diimbangi dengan komunikasi verbal bersama pengurus gereja yang berada di jajaran atas. Disharmoni yang terjadi di tataran atas, sebagai imbas dari pergantian kepemimpinan yang nyaris setiap tahun, menyebabkan Jago Komsos kurang dapat bersinergi secara lebih dengan jajaran tingkat elit. Hal ini mesti digaris bawahi apabila ingin melangkah maju bersama. Tanpa sinergi, masing-masing akan berjalan sendiri-sendiri.

Menuju 100% Katolik, 100% Indonesia

Menjadi tugas dan cita-cita Jago Komsos, untuk menghasilkan bibit maupun kader-kader muda Katolik yang mumpuni, berjati diri serta memiliki karakter Katolik yang mengakar dalam segala sendi kehidupannya.

Mungkin untuk tahap ini masih sebatas mimpi bagi kami. Setidaknya, generasi pertama Jago Komsos telah berhasil menjawab tantangan kami, menjadi bukti bahwa Tim Pelayanan Komunikasi Sosial (Komsos) benar-benar Tim Pelayanan yang eksistensinya tidak setengah-setengah.

Akhir kata, kami segenap pengurus Jago Komsos mengucapkan banyak terima kasih atas segala kepercayaan yang telah diberikan kepada kami. Berharap Komsos menjadi lebih baik, Jago Komsos yang 100% Katolik, 100% Indonesia. (dp)

Echomoro, 23 Desember 2023

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *