BACAAN HARIAN

Jadilah Padaku Menurut Perkataanmu

Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.

Renungan Harian Katolik, Jumat 25 Maret 2022, Pekan Prapaskah III.

HR Kabar Sukacita (Putih).

Bacaan I : Yes. 7:10-14; 8:10

Mazmur : 40:7-8a.8b-9.10-11

Bacaan I : Ibr. 10:4-10

Bacaan Injil : Lukas 1:26-38

Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.

Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.”

Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya: “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.”

Kata Maria kepada malaikat itu: “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?”

Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.”

Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.”

RENUNGAN

Malaikat Gabriel menyatakan rencana keselamatan Allah dan meminta tanggapan Maria. Maria bukan pribadi yang menerima begitu saja, tetapi pribadi yang aktif. Karena itu, Maria menanyakan tentang bagaimana hal itu mungkin terjadi. Jawaban malaikat belum membuat semuanya jelas bagi Maria. Meskipun banyak hal masih gelap, Maria berpasrah kepada rencana Allah (Luk. 1:26-38) dan menyediakan tubuhnya sebagai sarana inkarnasi Sang Sabda (lbr.10:4-10), sehingga sang Perawan mengandung (Yes. 7:10-14,8:1 Ob).

Kesanggupan Maria bukanlah tanpa tantangan dan kesulitan, tetapi imannya pada kuasa Allah melancarkan proses kelahiran Sang Penebus.

Situasi yang sama terjadi pada kita. Rencana Allah mengundang kita untuk mengambil bagian dan melancarkan pelaksanaan rencana-Nya. Banyak hal yang tidak jelas dan masih akan diperjelas pada waktunya dan menurut cara Allah. Dan kita dituntut keterbukaan untuk digunakan Allah dan iman pada kuasa-Nya yang bekerja di dalam hidup kita. Maria menjadi teladan iman untuk terlaksananya rencana Allah.

DOA

Ya Bunda Maria, dampingilah kami untuk meniru imanmu sehingga sikap penyerahanmu juga menjadi sikap kami. Amin.

Baca juga : Menjadi Milik Allah

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari JagoKomsos.Org.

Mari bergabung di Grup dan Chanel Telegram “JAGO KOMSOS“, caranya klik link https://t.me/jagokomsos kemudian join. Anda harus menginstall aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Renungan: Ziarah Batin 2022, OBOR Indonesia.

Advertisements
Advertisements