Hosana Putera Daud

Umat bersorak, “Hosana Putera Daud” bernyanyi sambil melambaikan daun palem

JagoKomsos-Rangkaian Pekan Suci 2021 telah bergema. Gereja Katolik Paroki Santo Yusup Ambarawa telah menyiapkan satu rangkaian penuh dalam rangka menyambut kegiatan besar ini. Setelah absen tahun lalu akibat pandemi yang belum kunjung usai hingga saat ini, akhirnya gereja dapat menyelenggarakan Perayaan Pekan Suci tahun ini sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku.

Perayaan Minggu Palma menandai awal Pekan Suci jelang kebangkitan Yesus. Sejak tahun lalu rasanya situasi pandemi merenggut kemeriahan Minggu Palma. Akhirnya, pada tahun ini kita dapat kembali merayakannya sekalipun masih dalam kondisi belum maksimal. Sekalipun tak ada perarakan dan lambaian daun palma, namun makna Minggu Palma tidak luntur begitu saja. Umat tetap hadir sembari membawa daun palma ataupun palem sambil memuji dan memuliakan Tuhan.

Minggu Palma merupakan perayaan dalam rangka mengenang kedatangan Yesus di Kota Yerusalem. Yesus mengendarai keledai sebagai simbol perdamaian, bukan kuda yang gagah yang identik dengan peperangan. Umat bersorak, bernyanyi sambil melambaikan daun palem, menyongsong Dia yang disambut bak raja.

“Mereka mengambil daun palem dan pergi menyongsong Dia sambil berseru : diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!”

Perayaan Minggu Palma dengan simbol daun palem memiliki makna pujian dan kemuliaan, kemenangan dan damai. Pada akhirnya kita diingatkan bahwa Perayaan Minggu Palma ini menjadi awal dimulainya rangkaian Pekan Suci, dimana Yesus mengajarkan kepada kita tentang kerelaan untuk memasuki Kota Yerusalem, meski tahu Dia harus menyerahkan nyawaNya pada akhirnya demi penebusan kita umat manusia.

Sukacita dan salib bagi Kristus adalah bagaikan dua permukaan pada satu koin atau dua serat jalinan benang. Itu adalah dua hal yang terjalin karena cinta, namun cinta inilah yang mengalahkan dunia dan segala kejahatan.

Fotografer : Paulus Indra Purnomo