POJOK

“GEREJA TUA”

Ternyata tulisan gereja tua ini bertanggal 4/2/2021 saat aku tulis

So, Dimana dan kemana Gereja “klasik” kita, Gereja yang hampir berumur 100 tahun,  di tahun 2030 ke atas nanti?

Yang jelas Yesus harus “disalibkan” (= baca puncak penyelamatan umat) lebih cepat dari 2000 tahun yang lalu.

Lalu bagaimana bila QR code dan Pewartaan berbasis teknologi dan web saja masih sulit diterima sebagian dari kita?

Mungkin Kita masih terlalu kagum memandang jam yang berusia 100 tahun sambil masih terus memutar otak mencari kenapa kini terlambat 5 menit, dan menyalakan lampu dari panel listrik yang berusia sama saat petang tiba, sambil menggengam remote untuk menyalakan Panel listrik tenaga surya di rumah kita sendiri dari tempat yang sama.

Mungkin juga di 2030 nanti kita masih sibuk dengan kertas2 rumit dan bangga masih bisa menggambar ulang relief perjalanan salib di dalam “museum” gereja jago sambil meratapi kemesraan masa lalunya dan mendengarkan symphoni klasik dari HP berkamera 6, sedangkan Yesus yang disalibkan diatas mobil listrik dengan kecepatan ratusan km/jam yang melewati aspal depan gereja, tak sedikitpun bisa kita gambar kilatannya. Di waktu yang sama juga, sorang umat di trayu berusia 70 tahun sangat rindu menantikan munculnya gambar jago yang ada di puncak gereja dari layar Hpnya.

Malam ini mungkin aku mendengar lagi Patung St. Yusup di Kapel kiri Altar, berbisik kepada Patung Maria di kanan altar: “Aku masih belum mendengar suara echo di setiap Lagu St. Yusup. Apa salah Popemu yang sekarang dengan mengatakan ini giliran tahun buat aku?”

Maria: “Sudahlah Yusup, mungkin anak2 kita sudah merasa cukup dengan banyaknya patung dirimu dan lukisan serta logo2 disetiap kertas yang bergambar dirimu? Aku ibunya sudah sangat kasihan melihat mereka terlalu sibuk mengurus kita…”

Yusup: “Ya.. mereka sibuk akhir2 ini… mari kita doakan pada bayi yang masing2 kita gendong ini…”

Maria: “Sabarlah Yusup, jangan mengeluh lagi bahwa engkau sudah capek menggendongnya, karena anak2 kita lamban menyalibkannya.”

Yusup: “ Aku tahu…… aku paham…. anak2 teater hanya 2 tahun sekali menyalibkannya…”

Maria: “Kita sudah setua ini… hampir 100 tahun”

Yusup: “Sekali lagi, itu urusan kita Maria…”

Maria: “Amin”

Wieg.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *