Dosamu Sudah Diampuni
Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh ini : dosamu sudah diampuni, atau mengatakan : bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalan? Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa.
Renungan Harian Katolik, Jumat 14 Januari 2022, Pekan Biasa I (Hijau).
Bacaan I : 1Sam. 8:4-7.10-22a
Mazmur : 89:16-17.18-19
Bacaan Injil : Markus 2:1-12
Kemudian, sesudah lewat beberapa hari, waktu Yesus datang lagi ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah. Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintupun tidak.
Sementara Ia memberitakan firman kepada mereka, ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang. Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring.
Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!”
Tetapi di situ ada juga duduk beberapa ahli Taurat, mereka berpikir dalam hatinya: “Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?”
Tetapi Yesus segera mengetahui dalam hati-Nya, bahwa mereka berpikir demikian, lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu? Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh ini: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalan? Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa” — berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu — : “Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!”
Dan orang itupun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu, sehingga mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya: “Yang begini belum pernah kita lihat.”
RENUNGAN
Samuel dianggap sebagai imam, nabi, dan hakim terakhir yang memerintah bangsa Israel. Dalam bacaan pertama, Bangsa Israel meminta Samuel untuk mengangkat seorang raja bagi mereka seperti bangsa lain. Dengan kesal, Samuel menyampaikan apa yang terjadi pada mereka jika mereka memiliki raja. Akan tetapi, bangsa itu bersikeras. Samuel berpaling pada Tuhan. Tuhan mengiyakan permintaan bangsa Israel.
Tiga faktor yang melatarbelakangi permintaan bangsa Israel: Samuel sudah tua, anak Samuel yang akan menggantikannya tidak hidup secara benar, dan pengaruh bangsa lain.
Segala sesuatu berubah, namun kesetiaan Tuhan tidak pernah berubah. la hadir dalam diri bapa-bapa Bangsa Israel, para nabi, para hakim, para raja, dan akhirnya dalam diri Yesus Kristus. Beda wajah pemimpin, namun Tuhan menunjukan kerahiman dan kasih yang sama.
Injil hari ini menunjukkan bagaimana Yesus dalam kasih dan kerahiman-Nya menyembuhkan orang sakit dan memberi pengampunan kepada orang berdosa. Allah tidak mengubah kita seperti cara kita, tetapi dengan cara-Nya yang selalu berliku, tetapi logis.
Yang kita buat adalah membuka hati. Pemilik rumah hari ini menerima Yesus dan merelakan atap rumahnya dibongkar demi kesembuhan sesamanya. Membuka atap rumah adalah cara-cara tak biasa untuk memasuki rumah. Mungkin kecuali pencuri. Untuk bertemu Tuhan memang perlu cara yang luar biasa, yang tidak lazim.
DOA
Tuhan, bantulah kami untuk menjadi hakim, nabi, dan raja bagi diri kami sendiri agar aku mampu membuka atap rumah harga diriku untuk membantu sesama. Amin.
Baca juga : Jadilah Engkau Tahir
Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari JagoKomsos.Org
Mari bergabung di Grup dan Chanel Telegram “JAGO KOMSOS“, caranya klik link https://t.me/jagokomsos kemudian join. Anda harus menginstall aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.