POJOK

Doa Untuk Ibu

Ibu adalah wanita yang begitu istimewa, sosok yang begitu berharga dalam hidup kita. Tanpa rahim seorang Ibu, kita tak akan dapat terlahir ke dunia. Sembilan bulan lebih Ibu mengandung serta mempertaruhkan nyawanya hanya untuk melahirkan kita. Seorang Ibu juga tak pernah lelah merawat dan mendidik kita dengan penuh sayang. Itulah kasih seorang Ibu kepada anak-anaknya.

Tidak akan mudah ketika Ibu telah berpulang mendahului kita. Hidup akan menjadi tidak lagi sama. Dunia seakan runtuh saat kehilangan sosok seorang Ibu. Kehilangan sosok seorang Ibu juga bukanlah perkara yang gampang. Namun tanpa Ibu, dunia harus tetap berputar. Tak baik kiranya terus berlarut dalam kesedihan. Mendoakan untuk ketenangan dan kedamaian Ibu jauh akan lebih berarti ketimbang terpuruk dalam kubangan penyesalan.

Seorang Ibu pastilah akan meninggalkan kenangan indah. Ketulusan cintanya pastilah akan selalu menjadi pedoman hidup kita. Sekalipun Ibu telah tiada, kasih seorang Ibu akan selalu berbekas pada masing-masing diri kita, anak-anaknya terkasih.

Damai, teduh, dan lembut. Itulah hati terbaik yang pernah diciptakan Tuhan. Semua itu adalah hatimu, ibu. Ibu adalah salah satu keajaiban ciptaan Allah yang terindah. Di dunia yang fana ini, Ibu adalah sosok yang selalu ingin melihatmu bahagia. Ibu adalah wanita hebat, dan di atas segalanya, Ibu yang hebat. Ibu adalah sosok yang akan selalu mencintaimu tanpa syarat hingga hembusan nafas terakhirnya.

Ibu, aku berjanji akan selalu menjalani hidup ini dengan sebaik-baiknya, sebagai balasan atas segala cinta dan pengorbanan yang telah kau buat. Dalam hidup, kami sangat mencintaimu, dalam kematian kami tetap akan selalu mencintaimu. Ibu selalu memiliki tempat istimewa di dalam hati kami. Tak akan ada orang lain yang dapat menggantikannya.
Cinta seorang Ibu selalu bersama anak-anaknya. Kehilangan seorang Ibu adalah salah satu kesedihan mendalam. Tapi kebaikannya, kepedulian dan kebijaksanaannya akan senantiasa hidup, seperti warisan cinta yang akan selalu bersamamu. Semoga cinta itu mengelilingimu sekarang dan membawa kedamaian selalu.

Untuk setiap bunga yang kuletakkan di atas pusaramu, aku teringat semua hal yang telah kamu lakukan untuk membuat hidupku seindah dan seharum rangkaian bunga. Aku akan dengan sukarela mengorbankan hidupku demi bisa melihatmu sekali lagi. Aku rindu wajahmu, Ibu.

Aku tak pernah benar-benar bisa memahami kalimat : ‘aku merindukanmu’, sampai aku menggapai tangan Ibuku dan nadi dalam jemari itu sudah tak lagi berdetak. Ibu, pelukan dan belaian tanganmu akan selalu kurindu, walau kita berada di dunia yang tak lagi sama. Aku ingin mendengar suaramu, walau hanya sebentar, berada dalam dekapmu dan mengobati rinduku, Ibu.

ku merindukan suara lembut dan omelan kecil ketika aku susah bangun di pagi hari. Betapa Ibu mencintaiku setiap hari, dan sekarang aku akan merindukanmu setiap hari, Ibu. Kapan Ibu mencium keningku lagi?

Ibu tak pernah benar-benar pergi meninggalkan kita, mereka hanya menjaga rumah di langit. Mereka memoles matahari di terik siang dan menerangi temaram bintang di malam hari, menjaga sinar bulan bersinar perak dan di rumah surgawi mereka menunggu untuk menyambut orang-orang yang mereka cintai.
Air mataku menetes ketika Ibu berpulang, tetapi aku berjanji, aku tidak akan membiarkan tangismu merusak senyum yang Ibu berikan padaku ketika masih ada. Dan pelukan seorang Ibu bertahan lama meski dia telah melepasnya.

Kematian meninggalkan luka hati yang tidak bisa disembuhkan oleh siapapun, cinta meninggalkan kenangan yang tak bisa dicuri oleh siapapun. Ibu, Ibu meninggalkan kami kenangan indah, cintamu akan selalu menjadi panduan hidup kami. Meskipun kita tak lagi bersama, Ibu akan selalu ada dalam benak kami.

Kebanyakan orang bermimpi melihat malaikat, tapi aku adalah orang yang paling beruntung, karena telah menghabiskan banyak waktu dengan seorang malaikat hingga kepergianmu, Ibu. Bentang langit menjadi terlihat begitu lebih indah hari demi hari. Tahukah kalian alasannya? Karena sekarang Ibuku hidup di sana. Ibuku adalah seorang malaikat cantik di langit. Aku akan selalu merindukan dirimu, Ibu.

Uang bisa dicari. Ilmu bisa digali. Tapi kesempatan untuk mengasihi Ibu takkan terulang kembali. Kasih Ibu tiada taranya. Kasih Ibu tiada tandingannya. Kasih Ibu sepanjang masa. Kasih Ibu membawa ke surga. Ibu, berkatmu kini aku bisa seperti sekarang. Terima kasih, Ibu.

Engkau menyerahkan semuanya dalam hidupmu hingga aku bisa jadi seperti sekarang. Terima kasih atas segala cinta dan pengorbananmu, Ibu.

Selamat jalan, Ibu.

in loving memory Catarina Sujiati Suroso (Ibunda Mas Bagas KomSos)

Fotografer : Paulus Indra Purnomo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *