Doa Rosario Bersama Lingkungan Cosmas
JagoKomSos.org–Dalam rangka menyambut Bulan Rosario, Lingkungan Cosmas, Wilayah Yerusalem, menyelenggarakan kegiatan Doa Rosario Bersama. Kegiatan yang dilakukan di salah satu rumah warga ini dilaksanakan setiap hari selama bulan Oktober dan dimulai pukul 18.30 WIB.
Sekitar 20 sampai 25 umat, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa hingga orang tua, berkumpul setiap hari untuk mendaraskan doa rosario bersama. Menariknya, anak-anak sengaja diberi peran lebih untuk memandu doa rosario ini. Mereka menjadi pemandu dalam masing-masing peristiwa rosario.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memotivasi anak-anak agar lebih mengenal Doa Rosario. Caranya adalah dengan mendaraskan empat peristiwa rosario dalam kehidupan Yesus dan Maria. Anak-anak juga diajak untuk lebih memaknai sejarah awal Yesus.” papar Bapak M. Kastriyono, Prodiakon Lingkungan Cosmas.
Memasuki bulan Oktober yang diperingati sebagai Bulan Rosario ini, umat di Lingkungan Cosmas dianjurkan untuk berdevosi kepada Bunda Maria melalui Doa Rosario. Adapun mengapa lebih mengedepankan anak-anak, terlebih anak-anak diajarkan tentang tata urutan berliturgi, terutama tentang peristiwa-peristiwa dalam Doa Rosario.
“Terdapat empat peristiwa dalam Doa Rosario yaitu Peristiwa Gembira, Peristiwa Cahaya, Peristiwa Sedih dan Peristiwa Mulia. Keempat peristiwa dalam Doa Rosario tersebut mengisahkan perjalanan hidup Yesus di tengah-tengah masyarakat secara lengkap, mulai dari saat lahir, wafat, hingga bangkit dalam kemuliaan. Semua tertulis secara lengkap dan terdapat dalam Kitab Suci.” lanjut Pak Kastri.
Baca juga : Berkah Melimpah Dalam Kebersamaan Doa
Peristiwa-Peristiwa Dalam Rosario
Adapun keempat peristiwa dalam doa rosario tersebut dimulai dari Peristiwa Gembira, yaitu saat Bunda Maria dikaruniai Roh Kudus untuk menjadi Ibu Yesus sampai Yesus ditemukan di Bait Allah pada usia 12 tahun.
Peristiwa kedua adalah Peristiwa Cahaya, tentang awal mula Yesus dibabtis di Sungai Yordan, memulai berkarya di tengah masyarakat pada pesta ernikahan di Kana, dimana Yesus mengubah air menjadi anggur, mewartakan Kerajaan Allah dan menyerukan pertobatan untuk memperoleh keselamatan, pemuliaan Yesus di Gunung Tabor untuk meneguhkannya dalam melanjutkan perjuangannya menyelamatkan manusia dan diakhiri dengan Yesus yang menetapkan ekaristi. Misteri ini merenungkan Kristus yang menawarkan tubuh dan darahnya dalam bentuk roti dan anggur sebagai makanan, menjadi darah daging kita untuk kehidupan dan kekuatan kita.
Peristiwa ketiga adalah Peristiwa Sedih. Karya dan kehidupannya diawali dengan saat berdoa di taman sebelum ditangkap dan dikorbankan murid terkasih demi ambisi meraih uang, diadili sebagai pesakitan, disiksa dan disalibkan hingga wafat.
Peristiwa keempat adalah Peristiwa Mulia. Dimulai saat Yesus bangkit setelah dikuburkan (Hari Raya Paskah), Yesus naik ke surga setelah 40 hari dan Roh Kudus datang menemui murid-muridNya pada hari ke-50 (Pentekosta), hingga Maria diangkat ke surga dan dimahkotai.
Dua peristiwa inilah misteri pemuliaan Maria. Seperti Kristus diangkat dalam kemuliaan, sesudahnya Bunda Maria diangkat dan dimuliakan di surga. Misteri ini menuntun umat beriman untuk setia dalam peziarahan hidup sebagaimana Bunda Maria akan menikmati hidup bersama Allah. (dp)