Mengikuti Yesus
Mereka meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Yesus.
Pekan Biasa XXII, Warna Liturgi Hijau
Bacaan Pertama : Kolose 1:9-14
Mazmur Tanggapan : Mazmur 98:2-3ab.3cd-4.5-6
Bacaan Injil : Lukas 5:1-11
Pada suatu ketika Yesus berdiri di pantai Danau Genesaret. Orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan sabda Allah. Yesus melihat dua buah perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya. Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahu itu sedikit jauh dari pantai. Lalu Yesus duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Selesai berbicara Ia berkata kepada Simon, “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.” Simon menjawab, “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa. Tetapi atas perintah-Mu aku akan menebarkan jala juga.” Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap ikan dalam jumlah besar, sehingga jala mereka mulai koyak. Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain, supaya mereka datang membantu. Maka mereka itu datang, lalu mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam. Melihat hal itu Simon tersungkur di depan Yesus dan berkata, “Tuhan, tinggalkanlah aku, karena aku ini orang berdosa.” Sebab Simon dan teman-temannya takjub karena banyaknya ikan yang mereka tangkap. Demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Yesus lalu berkata kepada Simon, “Jangan takut. Mulai sekarang engkau akan menjala manusia.” Dan sesudah menghela perahu-perahunya ke darat, mereka lalu meninggalkan segala sesuatu, dan mengikuti Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan
Kita membaca Injil yang berkisah tentang perjumpaan perdana antara Petrus dengan Yesus. Dia adalah seorang nelayan yang mempunyai perahu sendiri. Sebelumnya, mungkin ia sudah mulai mendengar tentang Yesus sebagai seorang guru yang dikagumi banyak orang. Rupanya, ia sendiri juga kagum pada-Nya.
Namun, saat itu ia sedang tidak tertarik untuk mendengarkan-Nya karena fisiknya sedang capek dan hatinya kecewa, semalaman ia bekerja tetapi tidak menangkap apa-apa. Kita tidak tahu pasti, bagaimana perasannya ketika Yesus naik ke parahunya dan mengajar dari atas perahunya itu. Yang jelas, dia menurut saja ketika disuruh untuk menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Tapi, mungkin dia sendiri masih enggan untuk mendengarkan pengajaran-Nya. Setelah Yesus selesai mengajar dan menyuruhnya bertolak ke tempat yang dalam, lagi-lagi ia mengikuti begitu saja. Ternyata ia dapat menangkap ikan dalam jumlah yang sangat banyak.
Dari sinilah muncul pengakuannya sebagai orang berdosa. Apa dosanya? Kemungkinannya ya itu tadi, yaitu ia kecewa karena sudah bekerja keras tetapi tidak mendapat apa-apa sehingga tidak tertarik dan enggan mendengarkan Yesus, namun ternyata Yesus justru memberinya hasil yang berlimpah. Dan tepat pada saat itulah, Yesus meminta agar ia mengikuti-Nya dan menjadi murid-Nya. Kita semua pun orang yang berdosa, rapuh dan amat tidak memadai, namun Tuhan berkenan memilih kita untuk menjadi pengikut-Nya dan menjadi alat-Nya dalam melaksanakan karya-karya-Nya.
Doa
Allah Bapa Maharahim, dengan penuh belas kasih Kaujaga umat-Mu dan Kaubimbing dalam kasih sayang-Mu. Buatlah para pemimpin umat-Mu bersemangat dan bijaksana. Semoga kemajuan umat-Mu selalu menggembirakan para gembalanya. Syukur dan terima kasih ya Tuhan, atas segala sesuatu yang kami peroleh hari ini. Semuanya itu adalah pemberian-Mu yang terbaik bagi kami. Bantulah kami agar dapat mengolahnya dalam iman sehingga dapat menjadi persembahan dan pujian bagi kemuliaan nama-Mu. Engkau kami puji dan kami muliakan sepanjang segala masa. Amin.