BACAAN HARIAN

Anak-Anak Terang

Anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya daripada anak-anak terang.

Renungan Harian Katolik, Jumat 5 November 2021, Pekan Biasa XXXI, Warna Liturgi Hijau.
Bacaan Pertama : Roma 15:14-21
Mazmur Tanggapan : Mazmur 98:1-4
Bait Pengantar Injil : Alleluya
Bacaan Injil : Lukas 16:1-8
Pada suatu ketika berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya,

“Ada seorang kaya yang mempunyai seorang bendahara. Kepadanya disampaikan tuduhan bahwa bendahara itu menghamburkan miliknya. Maka si kaya itu memanggil bendaharanya dan berkata, ‘Apakah yang telah kudengar tentang dirimu? Berilah pertanggungjawaban atas urusanmu, sebab engkau tidak boleh bekerja sebagai bendahara lagi.’ Berkatalah bendahara itu dalam hatinya, ‘Apakah yang harus kuperbuat? Tuanku memecat aku dari jabatanku. Mencangkul aku tidak dapat, mengemis aku malu. Aku tahu apa yang akan kuperbuat, supaya apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai bendahara, ada orang yang mau menampung aku di rumah mereka.’ Lalu ia memanggil satu demi satu orang yang berutang kepada tuannya. Berkatalah ia kepada yang pertama, ‘Berapa besar utangmu pada tuanku?’ Jawab orang itu, ‘Seratus tempayan minyak.’ Lalu kata bendahara itu, ‘Inilah surat utangmu. Duduklah dan buatlah surat utang lain sekarang juga: Lima puluh tempayan.’ Kemudian ia berkata kepada yang lain, ‘Dan Saudara, berapa utangmu?’ Jawab orang itu, ‘Seratus pikul gandum.’ Katanya kepada orang itu, ‘Inilah surat utangmu. Buatlah surat utang lain: Delapan puluh pikul.’ Bendahara yang tidak jujur itu dipuji tuannya, karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya daripada anak-anak terang.”
Demikianlah Injil Tuhan.

Baca juga : Orang Berdosa Bertobat

Renungan
Daya tarik dunia ini amat kuat dahsyat. Sebegitu kuatnya sehingga orang terpesona oleh berbagai hal yang ditawarkan dengan segala cara. Berhadapan dengan daya tarik demikian, kita dituntut untuk bersikap bijak agar hidup kita tidak terjerat oleh duniawi semata.

Rasul Paulus mengingatkan dan menasihati agar tetap menyadari identitas kita sebagai orang beriman, yang tidak sekedar mementingkan perkara duniawi dengan segala hal di dalamnya, namun mengutamakan keselamatan dan hidup abadi dalam Yesus Kristus, Perkara duniawi memang dapat memabukkan hidup bila kita tidak mampu mengolah dan memaknainya. Maka dibutuhkan keteguhan iman untuk mampu mencermati derasnya arus duniawi yang mengitari hidup kita.

Kita berada di dunia dan bersama dunia. Dunia menjadi lahan pelayanan dam kesaksian tentang keselamatan Allah bagi manusia, sekaligus menjadi kesemptan bagi kita untuk meraih kebahagiaan. Oleh karena iman akan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, kita sudah menjadi warga surgawi meskipun masih berada di dunia (bdk.Flp.3:20).

Maka hendaknya hidup dan kehadiran kita di tengah dunia ini menjadi tanda kehadiran Allah yang menyelamatkan.

Doa
Ya Yesus, pokok kerahiman kami. Kami bersyukur atas pengampunan yang Kautawarkan setiap hari kepada kami. Tuhan, bantulah kami hari ini untuk menawarkan pengampunan-Mu dan memberi kepercayaan kepada setiap orang yang kami jumpai bahwa Engkau hadir di dalam mereka semua.

Semoga dalam perjumpaan dengan mereka, damai-Mu akan selalu ada di hati kami, sehingga dengan demikian seluruh hari, pekerjaan dan usaha kami laksanakan dengan gembira hati.

Tuntunlah hidupku agar aku lebih mengusahakan perkara-perkara iman di tengah derasnya arus pesona dunia ini. Semoga aku pantas menjadi tanda kehadiran-Mu yang menyelamatkan. Amin.